Pecinta Alam

Apakah
yang disebut Pecinta Alam itu adalah orang-orang yang suka naik gunung
dengan memanggul ransel sarat beban dipunggungnya ? atau orang-orang
yang suka merayap bagai cicak, seperti dala film Cliffhanger, atau orang-orang yang berani menerjang jeram pada sebuah sungai atau menelusuri lubang-lubang bawah bumi nan gelap gulita ?
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), kalimat Pecinta Alam terdiri dari dua kata, Cinta dan Alam. Kata “Cinta” mempunyai empat makna, yaitu:
(1) Suka sekali, Sayang benar
(2) Kasih Sekali, Terpikat
(3) Ingin sekali, Berharap sekali
(4) Susah hati, Risau.
Kata “Pecinta” sendiri mempunyai arti “Orang-orang Yang Sangat Suka Akan”. Sementara alam yang berasa dari kata Arab, dalam bahas kita berkembang menjadi beberapa makna, seperti :
Segala yang ada dilangit dan bimi ; Lingkungan kehidupan ; segala
sesuatau yang termasuk ke dalam satu lingkungan dan diaqnggap sebagai
satu keutuhan.
Jadi, bila dua kelompok kata itu kita coba gabungkan, maka diperoleh definisi “Pecinta Alam” itu adalah orang yang sangat suka akan alam. Bila
permasalahan ini selesai, maka masing-masing individu yang mengklaim
dirinya sebagai pecinta alam tinggal pilih mana arti “Alam” dari
beberapa makna yang ada, yang paling sesuai dengan cirri dan misi
kegiatannya. Dan pada akhirnya apapun pilihan yang
diambil, semuanya akan berpulang pada satu asas yang harus dipegang oleh
semua organisasi Pecinta Alam, yaitu asas “Cinta”.
Orang-orang
yang bergelut di dunia Pecinta Alam biasanya adalah orang-orang yang
haus akan tantangan dan petualangan, baik yang berupa pendakian gunung,
pemanjatan tebing, arung jeram, atau penyusuran gua bahkan mereka
cenderung melakukan travel dari kota satu ke kota lainnya kemudian kalau
ada gunung di sekitar wilayah itu atau tebing pastilah mereka akan
menjajakinya.
Anak-anak
PA (Pecinata Alam) biasanya mengartikan dunia itu adalah sebagai dunia
kebebasan sehingga banyak diantara mereka menjalani hidup seolah-olah
tanpa beban, rambut gondrong, dekil, full aksesoris di
pergelangan tangan, kaki, leher, pakaian Cuma kaos, kemeja lusuh dan
jeans sobek sudah mereka anggap keran, ada yang cool abis, cuek tapi ada
juga yang rese dan funky coy !!!. sehingga banyak orang yang menganggap mereka adalah orang-orang yang tidak mempunyai masa depan yang jelas. Orang
tua yang “sok teu” biasanya enggan berurusan dengan anak PA.
Kira-kira itulah gambaran anak-anak PA kita sekarang ini, namun demikian sebenarnya mereka
adalah orang-orang yang mempunyai solidaritas besar, jiwa social yang
tinggi, kritis terhadap permasalahan dan kebijakan-kabijakan yang
nyeleneh. Bagaimanapun sebuah perubahan pasti terjadi seiring
berjalannya waktu, tidak akan selamanya “mareka kurang beres” terus
seperti itu, jalan ditempat. Karena bagaimanapun masa depan adalah kehidupan kita selanjutnya.
Darah petualang
Yang bergolak di dadamu
Adalah karinduan akan kebebasan dan keindahan alam
Yang kamu cintai ….
Buat sahabat-sahabat yang sejiwa….Salam Lestari….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar