web widgets

Kamis, 26 September 2013

analisi pekerjaan

Analisis Pekerjaan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Organisasi pada dasarnya merupakan kerjasama dua orang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan. Menurut Sutarto (dalam Usman, 2009:146) organisasi adalah kumpulan orang, proses pembagian kerja, dan sistem kerja sama atau sistem sosial. Defenisi yang dikemukakan Sutarto menekankan kepada tiga hal yaitu (1) adanya kumpulan orang, (2) ada proses pembagian kerja antara orang-orang tersebut, dan (3) ada sistem kerjasama atau sistem sosial di antara orang-orang tersebut.
Dalam mencapai tujuannya, organisasi memerlukan berbagai macam sumber daya. Mulai dari sumber daya manusia, peralatan, mesin, keuangan, dan sumber daya informasi. Setiap sumber daya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Sebagai suatu sistem, sumber daya-sumber daya tersebut akan berinteraksi dan saling bekerja sama sehingga tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Sumber daya manusia sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi memegang peranan yang penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia menggunakan sumber daya-sumber daya lain yang dimiliki oleh organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Mesin-mesin berteknologi canggih sekalipun tidak akan ada artinya, jika sumber daya manusia yang menjalankannya tidak berkualifikasi untuk mengerjakannya. Demikian juga dengan sumber daya informasi. Sebaik dan selengkap apapun informasi yang diterima oleh organisasi, tidak akan berarti apa-apa, jika kualitas sumber daya manusia yang ada tidak mampu menterjemahkannya menjadi informasi yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan organisasi.
Sumber daya manusia adalah penduduk yang siap, mau dan mampu memberikan sumbangan terhadap usaha mencapai tujuan organisasional. Dalam ilmu kependudukan, konsep sumber daya manusia ini dapat disejajarkan dengan konsep tenaga kerja (manpower) yang meliputi angkatan kerja (labor force) dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja yang bekerja disebut juga dengan pekerja. (Ndraha, 1999)
B.  Indentifikasi Masalah
Pertanyaan mendasar adalah mengapa manajemen sumber daya manusia menjadi begitu penting bagi organisasi? Barangkali hal ini terkait dengan keinginan semua manajer yang tidak ingin karyawannya melakukan kesalahan. Misalnya, seorang manajer tentu saja tidak ingin, (1) mempekerjakan orang yang salah untuk pekerjaan tersebut, (2) mengalami proses penggantian karyawan yang tinggi, (3) orang-orang yang diandalkan tidak melakukan yang terbaik, (4) menghabiskan waktu untuk wawancara yang tidak berguna, (5) membuat perusahaan dituntut oleh pengadilan karena tindakan diskriminatif, (6) membuat perusahaan diawasi oleh pengawas undang-undang keamaan pekerjaan federal karena tidak memerhatikan keamanan, (7) mengakibatkan sebagian karyawan berpikir bahwa gaji mereka tidak adil dan tidak sebanding dengan karyawan lain dalam organisasi, (8) membiarkan kurangnya pelatihan mengakibatkan berkurangnya efektivitas, dan (9) melakukan praktik pekerjaan yang tidak adil. (Dessler, 2006:5)
Siagian (1995) melihat adanya suatu fenomena adminsitratif yang belum pernah terlihat sebelumnya, yaitu semakin besarnya perhatian dan semakin banyaknya pihak yang menyadari pentingnya manajemen sumber daya manusia. Politisi, tokoh industri, para pembentuk opini seperti pimpinan media massa, para birokrat di lingkungan pemerintahan, dan para ilmuwan yang menekuni berbagai cabang ilmu terutama ilmu-ilmu sosial menunjukkan perhatian yang semakin besar terhadap manajemen sumber daya manusia.
Penerapan manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu bidang kajian manajemen di lapangan, juga menjalankan fungsi-fungsi manajemen yang ada pada umumnya, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengontrolan dan sebagainya. Hanya saja, dalam manajemen sumber daya manusia, kajian manajemen lebih diarahkan dan dititikberatkan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya dalam organisasi. Hal ini akan berkaitan erat nantinya dengan manusia sebagai makhluk individu, makhluk sosial, yang memiliki berbagai macam kebutuhan yang ingin dipenuhinya dengan bergabung ke dalam organisasi.
Flippo (1994) mengidentifikasi, setidaknya ada sepuluh fungsi-fungsi yang dijalankan oleh manajemen sumber daya manusia. Flippo membaginya ke dalam dua kelompok besar, yaitu fungsi-fungsi manajemen, dan fungsi-fungsi operasional. Fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan dalam manajemen sumber daya manusia terdiri dari, (1) perencanaan (planning), (2) pengorganisasian (organizing), (3) pengarahan (directing), dan (4) pengendalian (controlling). Adapun fungsi-fungsi operasional yang dijalankan oleh manajemen sumber daya manusia yaitu, (1) pengadaan tenaga kerja (procurement), (2) pengembangan (development), (3) kompensasi, (4) integrasi, (5) pemeliharaan (maintenance), dan (6) pemutusan hubungan kerja (separation).
Salah satu kegiatan penting yang dilakukan dalam manajemen sumber daya manusia khususnya dalam fungsi perencanaan yaitu analisis pekerjaan. Dengan menganalisis suatu pekerjaan, akan diketahui tugas-tugas apa yang akan dilakukan dalam pekerjaan itu, apa kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh sumber daya manusia yang akan menduduki posisi itu.
C.  Tujuan
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai analisis pekerjaan sebagai salah satu bidang pekerjaan perencanaan manajemen sumber daya manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Marwansyah (2010:3), manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial.
Manajemen Sumber daya manusia sering disebut juga dengan manajemen personalia. Manajemen personalia merupakan proses manajemen yang diterapkan terhadap personalia yang ada di organisasi. Menurut Flippo (1994:5), manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.
Sastrohadiwiryo (2002) menggunakan istilah manajemen tenaga kerja sebagai pengganti manajemen sumber daya manusia. Menurutnya,
manajemen tenaga kerja merupakan pendayagunaan, pembinaan, pengaturan, pengurusan, pengembangan unsur tenaga kerja, baik yang berstatus sebagai buruh, karyawan, maupun pegawai dengan segala kegiatannya dalam usaha mencapai hasil guna dan daya guna yang sebesar-besarnya, sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan usaha, perusahaan, lembaga, maupun instansi.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan terhadap sumber daya manusia dalam organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
B. Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab pendahuluan, fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia, menurut Flippo (1994) secara garis besar dibagi dua, yaitu fungsi-fungsi manajemen dan fungsi-fungsi operasional. Berikut akan di bahas satu persatu.
Perencanaan
Manajer yang efektif menyadari bahwa bagian terbesar dari waktu yang harus mereka sediakan adalah perencanaan. Dalam manajemen sumber daya manusia, perencanaan berarti penentuan program sumber daya manusia yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah disusun oleh organisasi.
Pengorganisasian
Pengorganisasian menyangkut kepada penyusunan serangkaian tindakan yang telah ditentukan, sehingga dapat dilaksanakan dengan baik. Manajemen sumber daya manusia merancang struktur hubungan antara pekerjaan, sumber daya manusia, dan faktor-faktor fisik yang akan dilibatkan. Para manajer harus hati-hati terhadap hubungan yang rumit yang ada di antara satu unit khusus dan unit-unit organisasi lainnya.
Pengarahan
Fungsi pengarahan ini menyangkut kepada pelaksanaan rencana yang telah disusun dan telah diorganisasikan. Dalam fungsi pengarahan ini, terdapat pemotivasian, pelaksanaan pekerjaan, pemberian perintah, dan sebagainya. Intinya bagaimana menyuruh orang untuk bekerja secara efektif.
Pengendalian
Pengendalian berarti pengamatan atas tindakan dan perbandingannya dengan rencana dan perbaikan atas setiap penyimpangan yang mungkin terjadi. Pada saat-saat tertentu juga diadakan penyusunan kembali rencana-rencana dan penyesuaiannya terhadap penyimpangan yang tidak dapat diubah.
Pengadaan tenaga kerja
Pengadaan tenaga kerja adalah fungsi operasional pertama dari manajemen sumber daya manusia, yaitu berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam pengadaan tenaga kerja adalah penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi dan penempatan.
Pengembangan
Pengembangan sumber daya manusia merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Pengembangan sumber daya manusia ini diperlukan karena adanya perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, dan tugas manajemen yang semakin rumit.
Kompensasi
Kompensasi dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai dan layak kepada sumber daya manusia atas sumbangan mereka kepada pencapaian tujuan organisasi. Kompensasi ini berkaitan erat dengan pokok-pokok seperti evaluasi pekerjaan, kebijakan pengupahan, sistem pengupahan, dan lain sebagainya.
Integrasi
Integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan, masyarakat dan organisasi. Adanya tumpang tindih kepentingan yang cukup berarti antara perorangan, masyarakat dan organisasi, menyebabkan perlukan mempertimbangkan perasaan, dan sikap personalia dalam menerapkan asas-asas dan kebijakan organisasi.
Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan ini terkait dengan bagaimana usaha untuk mengabadikan keadaan baik yang sudah tercipta. Memiliki angkatan kerja yang mempunyai kemauan dan kemampuan untuk bekerja perlu di pelihara dengan baik.
Pemisahan (separation)
Pemisahan merupakan fungsi terakhir dari manajemen sumber daya manusia. Hal ini berkaitan dengan memutuskan hubungan kerja dengan sumber daya manusia yang ada, dan mengembalikannya kepada masyarakat. Pemutusan hubungan kerja ini bisa terjadi karena pensiun, pemberhentian sementara, penempatan luar, meninggal dunia, dan pemecatan.
C.  Analisis Pekerjaan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
1.    Pengertian Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan terdiri atas dua kata, analisis dan pekerjaan. Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan pekerjaan adalah sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo, 2002:127)
Analisis pekerjaan merupakan bagian dari perencanaan sumber daya manusia. Menurut Flippo (1994), “Analisis pekerjaan adalah proses mempelajari dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaaan tertentu.” Flippo menekankan bahwasanyaa ada dua kegiatan utama dalam analisis pekerjaan, yaitu mengumpulkan informasi tentang operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaan dan mempelajarinya lebih mendalam.
Menurut Dessler (2006) analisis pekerjaan merupakan prosedur yang dilalui untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi yang harus dibuatkan stafnya , dan karakteristik orang-orang yang bekerja untuk posisi-posisi tersebut. Analisis pekerjaan memberikan informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan (daftar tentang pekerjaan tersebut), dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut). Oleh sebab itu, menurut Dessler penyelia atau spesialis dalam sumber daya manusia biasanya mengumpulkan beberapa informasi berikut melalui analisis pekerjaan, (1) aktivitas pekerjaan, (2) perilaku manusia, (3) mesin, perangkat, peralatan, dan bantuan pekerjaan, (4) standar prestasi, (5) konteks pekerjaan, dan (6) persyaratan manusia.
2.    Tujuan Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan penting dilakukan sebelum diadakan perekrutan tenaga kerja. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengadakan analisis pekerjaan, yang juga merupakan tujuan dari dilakukannya analisis jabatan. Adapun tujuan analisis pekerjaan yaitu, (1) memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat, (2) memberikan kepuasan pada diri tenaga kerja, (3) menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif (Sastrohadiwiryo).
Sedangkan menurut Flippo (1994), hasil-hasil dari analisis pekerjaan, seperti uraian dan spesifikasi pekerjaan akan dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut, (1) pengabsahan atas prosedur-prosedur pengangkatan, (2) pelatihan, (3) evaluasi pekerjaan, (4) penilaian prestasi, (5) pengembangan karir, (6) organisasi, (7) perkenalan, (8) penyuluhan, (9) hubungan perburuhanm dan (10) penataan kembali pekerjaan. Sebuah penelitian yang dikemukakan oleh Flippo terhadap 899 perusahaan menunjukkan bahwa hasil proses analisis pekerjaan dipergunakan untuk, membuat rincian kerja (75%), pelatihan (60%), penyusunan tingkat upah dan gaji (90%), menilai personalia (60%), pemindahan dan promosi (70%), pengorganisasian (50%), orientasi karyawan baru (36%), penyuluhan (25%), dan seterusnya.
3.    Metode Analisis Pekerjaan
Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana metode yang digunakan dalam menganalisis pekerjaan? Menurut Sastrohadiwiryo (2002), metode yang biasa digunakan dalam analisis pekerjaan adalah metode kuesioner, metode wawancara, metode pencatatan rutin, dan metode observasi,
Metode kuesioner digunakan sebagai alat pengumpul data secara tertulis dibagikan kepada tenaga kerja operasional atau para kepala departemen, untuk mengisi keterangan dan fakta yang diharapkan. Pada umumnya kuesinoer memuat (1) pertanyaan mengenai pekerjaan yang dilakukan, (2) tanggung jawab yang diberikan, (3) kecakapan, keahlian, atau pelatihan yang diperlukan, (4) kondisi yang diharapkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, dan (5) figur atau jenis yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut.
Metode wawancara dilakukan denga tenaga kerja operasional atau dengan kepala departemen mereka, dan dapat juga dengan kedua-duanya. Di samping itu, para penyelia sering ditugaskan untuk memperoleh data analisis pekerjaan. Keuntungan dari metode ini adalah penyajian keterangan dan fakta dari pihak pertama. Namun metode ini sangat membutuhkan waktu yang cukup lama.
Metode selanjutnya yang dapat digunakan dalam analisis data yaitu metode pencatatan rutin. Dalam metode ini, tenaga kerja diperintahkan mencatat hal yang dikerjakan tiap hari secara rutin, alokasi yang dibutuhkan, saat dimulai dan saat akhir tiap-tiap tugas itu dilakukan. Alokasi waktu yang lama, dan pengerjaan yang cermat dan rutin merupakan kelemahan dari metode ini.
Metode observasi pada umumnya dilakukan oleh job analyst yang sebelumnya memperoleh pelatihan dan upgrading secara khusus. Metode observasi biasanya tidak dilakukan bersamaan dengan metode wawancara job analyst mengadakan observasi terhadap masing-masing pekerjaan dan mengadakan wawancara dengan tenaga operasional serta kepala departemen mereka.

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari pembahasan bab-bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulkan sebagai berikut.
  • Manajemen sumber daya manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan terhadap sumber daya manusia dalam organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
  • Fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan dalam manajemen sumber daya manusia terdiri dari, (1) perencanaan (planning), (2) pengorganisasian (organizing), (3) pengarahan (directing), dan (4) pengendalian (controlling). Adapun fungsi-fungsi operasional yang dijalankan oleh manajemen sumber daya manusia yaitu, (1) pengadaan tenaga kerja (procurement), (2) pengembangan (development), (3) kompensasi, (4) integrasi, (5) pemeliharaan (maintenance), dan (6) pemutusan hubungan kerja (separation).
  • Salah satu kegiatan penting yang dilakukan dalam manajemen sumber daya manusia khususnya dalam fungsi perencanaan yaitu analisis pekerjaan. Dengan menganalisis suatu pekerjaan, akan diketahui tugas-tugas apa yang akan dilakukan dalam pekerjaan itu, apa kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh sumber daya manusia yang akan menduduki posisi itu.
B.       Saran
Dalam makalah ini penulis menyarankan agar manajemen sumber daya manusia hendaknya dijalankan dengan sebaik mungkin, mengingat begitu pentingnya peran dan fungsi sumber daya manusia dalam rangka pencapaian tujuan yang ditetapkan organisasi. Perkembangan psikologi manusia perlu menjadi perhatian utama bagi manajer sumber daya manusia, dalam rangka melakukan manajemen terhadap sumber daya manusia dalam organisasi.

Daftar Pustaka
Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks.
Flippo, Edwin B. 1994. Manajemen Personalia: Edisi Keenam, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua. Bandung: Alfabeta.
Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia: Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Siagian, Sondang P. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Husaini. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Senin, 23 September 2013

contoh soal persamaan akutansi

Akuntansi: contoh soal persamaan dasar akuntansi


CONTOH SOAL PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Bulan Oktober tanggal 2 tahun 2007, Alvian mendirikan perusahaan jasa persewaan dekorasi ruang pesta bernama IN POINT. Selama bulan Oktober pada perusahaan jasa IN POINT terdapat beberapa transaksi sebagai berikut:
3 Oktober, Alvian menyetorkan investasinya berupa:
-          Uang cash Rp 10.000.000,-
-          Ruko untuk tempat usaha senilai Rp 50.000.000
4 Oktober, pembelian peralatan dekorasi secara kredit sebesar Rp 12.000.000
5 Oktober, pembelian perlengkapan dekorasi Rp 1.200.000,- secara tunai
6 Oktober, penjualan jasa kepada pelanggan dan dibayar tunai sebesar Rp 900.000,-
7 Oktober, pembelian peralatan dekorasi seharga Rp 3.000.000,- dan pembelian perlengkapan dekorasi seharga Rp 600.000,- dari kedua transaksi tersebut senilai Rp 2.000.000,- dibayar tunai, dan kekurangannya dibayarkan pada bulan berikutnya
8 Oktober, penjualan jasa kepada pelanggan secara tunai senilai Rp 1.600.000,-
9 Oktober, penggunaan jasa atas seorang pelanggan untuk keperluan resepsi seharga Rp 3000.000,- Sebagai pembayaran diterima tunai Rp 2.000.000,- sisanya akan dibayar pada awal bulan November 2007
10 Oktober, Pelunasan hutang kepada kreditor sebesar Rp 6.000.000
11 Oktober, selama bulan Oktober Alvian membayar biaya-biaya yang dihitung sebagai beban bulan Oktober:
-          Gaji karyawan                 Rp 1.200.000
-          Rekening listrik               Rp     120.000
-          Beban lain-lain                Rp     230.000
12 Oktober, sisa perlengkapan dekorasi yang belum terpakai pada 31 Desember 2003, ditaksir seharga Rp 600.000
Dari data di atas, dapat dibuat pencatatan pengaruh transaksi pada IN POINT terhadap unsur-unsur persamaan dasar akuntansi selama bulan Oktober 2007.
Untuk membuktikan bila Aktiva sama dengan kewajiban ditambah ekuitas atau A = K + E, maka untuk memudahkannya bisa dibuat laporan keuangan berupa neraca seperti di bawah ini.  

update esat tampa user dan pasword (mirror server)

Trik Update ESET Tanpa Username & Password (Mirror Server)

UPDATE 23/5/2013

hay mungkin udah lama blog ini udah gak aktif , iya benar gue terlalu sibuk dengan kegiatan gue dan terlalu malas untuk googling nyari username dan password ESET .

kali ini kita akan membahas cara update eset tanpa menggunakan Username & Password . tulisan ini sekaligus dibuat untuk permintaan maaf karena gue udah gak bisa Nge-Update Username & Password eset lg so check this out

Note:Server INDONESIA sudah down jadi menggunakan server LUAR , Kecepatan Update tergantung ISP masing masing

langkah pertama :

buka ESET kemudain klik f5 pada keyboard dan akan keluar gambar seperti di bawah ini.

cari bagian update dan klik , kosongkan bangian username dan password , kemudian klik edit.
 langkah kedua :
masukkan alamat update servernya dalam hal ini saya menggunakan :
http://nod.pravoslav.tv/eset_upd/
http://www.rda.crimea.ua/nod32/eset_upd/ (recommended2)
*update server selalu saya cek berkala dan saya usahakan selalu update*

setelah selesai klik add kemudian ok
 langkah ketiga :
klik tanda segitiga terbalik pada bagian update server , kemudain pilih alamat update server yang tadi anda masukkan kemudian klik , setelah itu klik ok.
dan kemudian coba klik update biasa pada menu awal ESET.


selamat mencoba dan jangan malu bertanya
"SILAHKAN LIKE DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR "YOUR LIKE HELP US TO DEVELOPING OUR SITE"

Rabu, 04 September 2013

Belajar Bahasa Jepang




Karena "Session 2" cuma sedikit, jadi sengaja "Session 3" nya gw posting lebih cepet. Ini dia...

Session 3

KATA TUNJUK BENDA
KONO, SONO, ANO
Kosa Kata :
ashi (kaki)
okane (uang)
tokei (jam)
booshi (topi)
kagi (kunci)
keitai denwa (telpon genggam)
tegami (surat)
omocha (mainan)
kutsu (sepatu)
sandaru (sandal)
megane (kacamata)
nekutai (dasi)
yoofuku (pakaian)
shatsu (kemeja)
hito (orang)


Kata kono, sono, dan ano artinya sama dengan kore, sore, dan are, hanya berbeda dalam penggunaannya.

Dalam bahasa jepang, bila ingin mengatakan "Ini buku", maka akan berbeda dengan frase "Buku ini".

Contoh :

1. Ini buku = Kore hon desu
2. Buku ini... = Kono hon wa...

Kalimat (1) sebagai sebuah kalimat yang terdiri atas subjek (kore) dan predikat (hon), sedangkan contoh (2) merupakan frase yang terdiri atas "buku" dan "ini" sebagai kata tunjuk.

Perhatikan contoh lengkapnya berikut :

1. Kore wa hon desu. (Ini buku)

2. Kono hon wa watashi no desu. (Buku ini punya saya)

3. Sore wa kaban desu. (Itu tas)

4. Sono kaban wa dare no desu ka. (Tas itu punya siapa?)

5. Are wa jidoosha desu ka. (Apakah itu mobil?)

6. Ano jidoosha wa Nihon no jidoosha desu ka. (Apakah mobil itu mobil Jepang?)


Dalam contoh2 tersebut terdapat kata "No". "No" ada partikel (penanda) untuk menyatakan :

1. "No" berarti kepunyaan. Susunannya terbalik, yaitu di belakang kata gantinya.

Watashi no = punya saya
Anata no = punya kamu
Kanojo no = punya dia (perempuan)
Sensei no = punya Pak Guru

Demekian pula, susunannya dalam contoh kalimat berikut :

Watashi no hon = buku (punya) saya
Anata no kaban = tas (punya) kamu
Kare no enpitsu = Pensil (punya) dia(laki2)


2. "No" bisa mengandung nuansa makna "dari" atau "berasal". Letaknya di antara kata benda atau kata tempat, tidak bisa diikuti (mengikuti) kata kerja, misalnya "datang dari..." (Ini tidak bisa). Perhatikan contoh berikut :

Unpad no gakusei = Mahasiswa (dari) Unpad
Nihon no jidoosha = Mobil (dari) Jepang


3. "No" mengandung nuansa makna sebagai "bagian dari". Contoh :

Tsukue no ashi = kaki meja
Kyooshitsu no isu = kursi kelas
Ie no niwa = halaman rumah
Jidoosha no taiya = ban mobil

Ashi (kaki) bagian dari tsukue (meja)
Isu (kursi) bagian dari kyopshitsu (kelas)
Niwa (halaman) bagian dari ie (rumah)
Taiya (ban) bagian dari jidoosha (mobil)

Begitulah pemakaian dan makna dari kata "No". Kita kembali ke "kono, sono, ano".

Jadi, kalau kita ingin mengatakan buku ini, maka tidak bisa hon kore atau hon kono (seperti bahasa jawa yach.!). Frase yang betul adalah kono hon, bukan kore hon.

Perhatikan contoh-contoh berikut :

1. Ano hito wa watashi no sensei desu.
(Orang itu dosen saya.)

2. Sono kaban wa dare no desu ka.
(Tas itu punya siapa?)

3. Kono tokei wa otoosan no desu.
(Jam ini punya ayah.)

4. Sono tegami wa imooto no desu.
(Surat itu punya adik.)

5. Ano keitai denwa wa sensei no desu.
(Telepon genggam itu punya Pak Guru.)

Ingat..!!

BUKU INI.. menjadi KONO HON..

kalau INI BUKU menjadi KORE WA HON DESU.


Sekian untuk "Session 3". Semoga ilmu kita semua untuk bahasa Jepang bisa bertambah.. Amin.!! Seperti biasa, jika ada kekurangan/kesalahan. kritik & Saran silakan kasih komen atau email saya ke : da_ns_91@yahoo.com atau yuki_no_inu@hotmail.com .

Domo Arigatoo..
Diposkan oleh Danu di 20:49:00 0 komentar Link ke posting ini http://www.blogger.com/img/icon18_email.gifhttp://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif
Jumat, 20 Maret 2009
Sekarang lanjutan dari "Session 1". Dipelajari lebih dalam lagi yah, biar tambah mantep Bahasa Jepangnya..! Setiap Session-nya selalu ada Kosa kata baru, jadi bisa menambah kosa kata Bahasa Jepang kalian..
Enjoy..

Session 2


KATA TUNJUK BENDA
KORE, SORE, ARE

Kosa Kata
:

hon (buku)
kaban (tas)
enpitsu (pensil)
keshigomu (penghapus)
kami (kertas)
tsukue (meja)
isu (kursi
jisho (kamus)
pen (bolpoin/pulpen)
zasshi (majalah)
shinbun (koran)
jitensha (sepeda)
jidoosha (mobil)
nan (apa)
megane (kacamata)

Dalam bahasa Jepang, kata untuk menunjukkan benda ada tiga cara, yaitu :

kore (ini) -> untuk menunjukkan benda yang dekat dengan pembicara
sore (itu) -> untuk menunjukkan benda yang jauh dari si pembicara, tapi dekat dengan lawan bicara
are (itu) -> untuk menunjukkan benda yang jauh dari si pembicara maupun lawan bicara

Contoh :

1. Kore wa kaban desu. (Ini tas)
2. Sore wa shinbun desu ka. (Apakah itu koran?)
3. Are wa nan desu ka. (itu apa?)


Jadi, jangan salah jika kita ingin menunjuk suatu benda. Karena ada tata bahasanya.

Keberadaaan Benda & Orang dalam bahasa jepang

Keberadaaan Benda & Orang
 Pada bagian ini kita belajar bagaimana menyatakan keberadaan benda dan orang dalam Bahasa Jepang. Untuk keberadaan benda (tumbuh2an dianggap sebagai benda) kita menggunakan kata "arimasu" yang berarti "ada" sedangkan untuk menyatakan keberadaan orang atau binatang kita gunakan kata "imasu".
Menyatakan Keberadaan Benda
Ada di ____.
__ni arimasu.
___
にあります。
Ada di meja.
Tsukue ni arimasu.
つくえにあります。
Tas ada di meja.
Kaban wa tsukue ni arimasu.
かばんはつくえにあります。
Di meja ada tas.
Tsukue ni kaban ga arimasu.
つくえにかばんがあります。
Di atas meja ada tas.
Tsukue no ue ni kaban ga arimasu.
つくえのうえにかばんがあります。
Di bawah meja ada tas.
Tsukue no shita ni kaban ga arimasu.
つくえのしたにかばんがあります。
 Note: Ada 2 cara untuk menyatakan keberadaan benda, yaitu:
  • KB wa KB (lokasi) ni arimasu.
  • KB (lokasi) ni KB ga arimasu.
Menyatakan Keberadaan Orang
Ada di ____.
__ni imasu.
___
にいます。
Ada di kamar.
Heya ni imasu.
へやにいます。
Ibu ada di kamar.
Haha wa heya ni imasu.
はははへやにいます。
Di kamar ada ibu.
Heya ni haha ga imasu.
へやにははがいます。
Di dalam kamar ada ibu.
Heya no naka ni haha ga imasu.
へやのなかにははがいます。
Note: Ada 2 cara untuk menyatakan keberadaan orang atau binatang, yaitu:
  • Orang/binatang wa KB (lokasi) ni imasu.
  • KB (lokasi) ni orang/binatang ga imasu.
Contoh Lain:
• Isu no shita ni neko ga imasu.
  
いすのしたにねこがいます。
Di bawah kursi ada kucing.
• Todana no ue ni shashin ga arimasu
  
とだなのうえにしゃしんがあります。
Di atas lemari ada foto.
A: Terebi no tonari ni tokei ga arimasu ka.
   
テレビのとなりにとけいがありますか。
B: Hai, arimasu / Iie, arimasen.
   
はい、あります/いいえ、ありません。
A: Apakah di samping TV ada jam?

B: Iya, ada / Tidak ada.

Kosakata:
• Arimasu (あります) : Ada (benda)
• Imasu (
います) : Ada (orang/binatang)
• Ni (
) : Di (Partikel yang menunjukan keberadaan benda atau orang)
• Tsukue (
つくえ) : Meja
• Kaban (
かばん) : Tas
• Ue (
うえ) : Atas
• Shita (
した) : Bawah
• Haha (
はは) : Ibu saya
• Heya (
へや) : Kamar
• Naka (
なか) :Dalam
• Isu (
いす) : Kursi
• Neko (
ねこ) : Kucing
• Todana (
とだな) : Lemari
• Shashin (
しゃしん) : Foto
• Terebi (
テレビ) : TV
• Tonari (
となり) : Samping
• Tokei (
とけい) : Jam

Untuk latihan dari materi ini, silakan lihat di "latihan bahasa jepang".